Kaca, bahan yang tampak biasa, menyimpan rahasia menarik ketika digosok dengan sutra. Tindakan sederhana ini menghasilkan perubahan muatan listrik pada kaca, memicu pertanyaan mendasar: apa yang terjadi pada elektron kaca?
Fenomena ini, yang dikenal sebagai muatan listrik statis, terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan elektron antara dua benda. Saat kaca digosok dengan sutra, elektron dari kaca berpindah ke sutra, menyebabkan kaca kekurangan elektron dan memperoleh muatan positif. Sementara itu, sutra memperoleh elektron ekstra dan menjadi bermuatan negatif.
Sifat Kaca setelah Digosok
Kekurangan Elektron
Setelah digosok dengan sutra, kaca mengalami kekurangan elektron. Ketidakseimbangan ini menciptakan muatan positif pada kaca karena jumlah proton (muatan positif) lebih banyak daripada jumlah elektron (muatan negatif).
Pilihan Jawaban
Jawaban A: Kekurangan Elektron
Jawaban ini benar. Kaca yang digosok dengan sutra kehilangan elektron, sehingga memperoleh muatan positif.
Jawaban B: Kelebihan Elektron
Jawaban ini salah. Kaca yang digosok dengan sutra kekurangan elektron, bukan kelebihan elektron.
Jawaban C: Jumlah Elektron dan Proton Sama
Jawaban ini salah. Setelah digosok, kaca kekurangan elektron, sehingga jumlah elektron dan proton tidak sama.
Jawaban D: Kekurangan Neutron
Jawaban ini salah. Neutron adalah partikel netral, sehingga tidak memengaruhi muatan listrik.
Jawaban E: Semua Jawaban Benar
Jawaban ini salah. Hanya jawaban A yang benar.
Pembahasan dan Penjelasan
Analisis Pilihan Jawaban
Dari pilihan jawaban yang diberikan, hanya jawaban A yang benar. Kaca yang digosok dengan sutra mengalami kekurangan elektron, yang menyebabkan muatan positif. Jawaban lainnya tidak sesuai dengan fenomena yang diamati.
Kesimpulan
Kaca yang digosok dengan sutra mengalami kekurangan elektron, yang menyebabkan kaca memperoleh muatan positif. Hal ini disebabkan oleh perpindahan elektron dari kaca ke sutra, menciptakan ketidakseimbangan muatan listrik.