суть Isim Nakiroh
суть Paragraf IntroIsim nakiroh adalah salah satu jenis kata benda dalam bahasa Arab yang menunjukkan suatu benda atau hal yang tidak tertentu atau tidak dikenal. Kata “nakir” dalam bahasa Arab berarti “tidak dikenal”. Dengan demikian, isim nakiroh digunakan untuk menyebut benda atau hal yang belum disebutkan sebelumnya atau yang belum diketahui oleh pendengar.
Pengertian Isim Nakiroh
Isim nakiroh adalah kata benda yang tidak memiliki alif lam (ال) di depannya. Alif lam adalah huruf tambahan yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kata benda bersifat tertentu atau dikenal. Oleh karena itu, isim nakiroh menunjukkan suatu benda atau hal yang tidak tertentu atau tidak dikenal.Contoh:
- رجل (seorang laki-laki)
- كتاب (sebuah buku)
- بيت (sebuah rumah)
Jenis-Jenis Isim Nakiroh
Isim nakiroh dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan penggunaannya.
Huruf Definisi
- Al (ال)
- Contoh: الرجل (ar-rajul) yang berarti “seorang laki-laki”
Huruf Penentu
- Hadza (هذا)
- Contoh: هذا الكتاب (hadza al-kitab) yang berarti “buku ini”
Huruf Isyarat
- Dza (ذا)
- Dzik (ذيك)
- Tilka (تلك)
- Contoh: تلك السيارة (tilka as-sayyarah) yang berarti “mobil itu”
Huruf Isti’af
- Ayyun (أي)
- Contoh: أي كتاب تقرأ؟ (ayyu kitab taqra?) yang berarti “Buku apa yang kamu baca?”
Huruf Penunjuk
- Ma (ما)
- Contoh: ما هذا؟ (ma hadza?) yang berarti “Apa ini?”
Penggunaan Isim Nakiroh
Isim nakiroh umum digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada sesuatu yang belum ditentukan atau tidak spesifik. Penggunaannya meliputi:
Kalimat Negatif
Isim nakiroh sering digunakan dalam kalimat negatif untuk menyatakan tidak adanya sesuatu. Misalnya:
- ما في البيت رجل (Tidak ada seorang pun di rumah)
- لم أر سيارة في الشارع (Saya tidak melihat mobil di jalan)
Kalimat Interogatif
Isim nakiroh juga digunakan dalam kalimat interogatif untuk menanyakan tentang keberadaan sesuatu. Misalnya:
- هل يوجد طالب في الفصل؟ (Apakah ada siswa di kelas?)
- أين تجد سيارة؟ (Di mana Anda menemukan mobil?)
Kalimat Umum
Selain itu, isim nakiroh juga dapat digunakan dalam kalimat umum untuk menyatakan keberadaan sesuatu secara umum. Misalnya:
- هناك كتاب على الطاولة (Ada sebuah buku di atas meja)
- رأيت سيارة في الشارع (Saya melihat mobil di jalan)
Cara Membedakan Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifah
Dalam bahasa Arab, isim (kata benda) diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: isim nakiroh dan isim ma’rifah. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada makna dan penggunaan sintaksisnya.
Isim nakiroh adalah kata benda yang menunjukkan sesuatu yang tidak pasti atau tidak dikenal. Biasanya digunakan untuk menyebutkan sesuatu untuk pertama kalinya atau ketika identitasnya tidak penting.
Di sisi lain, isim ma’rifah adalah kata benda yang menunjukkan sesuatu yang pasti atau dikenal. Biasanya digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya atau yang identitasnya diketahui.
Perbedaan Utama
- Isim nakiroh menunjukkan sesuatu yang tidak pasti atau tidak dikenal, sedangkan isim ma’rifah menunjukkan sesuatu yang pasti atau dikenal.
- Isim nakiroh biasanya digunakan untuk menyebutkan sesuatu untuk pertama kalinya, sedangkan isim ma’rifah digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya atau yang identitasnya diketahui.
- Isim nakiroh ditandai dengan tidak adanya artikel, sedangkan isim ma’rifah ditandai dengan adanya artikel tertentu (al-, li-, atau bi-).
Tabel Perbandingan
Fitur | Isim Nakiroh | Isim Ma’rifah |
---|---|---|
Makna | Tidak pasti, tidak dikenal | Pasti, dikenal |
Penggunaan | Disebutkan pertama kali, identitas tidak penting | Merujuk pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya atau identitasnya diketahui |
Artikel | Tidak ada | Ada (al-, li-, atau bi-) |
Contoh-Contoh Isim Nakiroh
Isim nakiroh adalah kata benda yang tidak didahului oleh huruf-huruf penentu (alif lam). Berikut adalah beberapa contoh isim nakiroh:
- Kitabun (sebuah buku)
- Qolamun (sebuah pena)
- Baytun (sebuah rumah)
- Madrasah (sebuah sekolah)
- Syajarah (sebuah pohon)
Dalam penggunaannya, isim nakiroh biasanya merujuk pada sesuatu yang tidak spesifik atau belum dikenal. Misalnya, dalam kalimat “Saya membeli sebuah buku”, kata “buku” merupakan isim nakiroh karena tidak merujuk pada buku tertentu.