Pengertian Isim Maushul
Isim maushul merupakan salah satu jenis isim dalam bahasa Arab yang berfungsi sebagai kata sandang penunjuk untuk kata benda yang telah disebutkan sebelumnya. Isim maushul digunakan untuk merujuk kembali pada kata benda tersebut tanpa harus mengulanginya.
Fungsi Isim Maushul
* Menunjuk pada kata benda yang telah disebutkan sebelumnya.
- Menghindari pengulangan kata benda yang sama dalam sebuah kalimat.
- Memberikan kejelasan dan keterkaitan antar bagian kalimat.
Bentuk Isim Maushul
Isim maushul memiliki beberapa bentuk, yaitu:*
Dhamir
- هُوَ (huwa): untuk kata benda maskulin tunggal
- هِيَ (hiya): untuk kata benda feminin tunggal
- هُمَا (huma): untuk kata benda maskulin atau feminin jamak
- هُمْ (hum): untuk kata benda maskulin jamak
- هُنَّ (hunna): untuk kata benda feminin jamak
*
Isyarah
- ذَلِكَ (dzalika): untuk kata benda maskulin tunggal yang jauh
- تِلْكَ (tilka): untuk kata benda feminin tunggal yang jauh
- أُولَئِكَ (ulaika): untuk kata benda maskulin jamak yang jauh
- هَذَا (hadza): untuk kata benda maskulin tunggal yang dekat
- هَذِهِ (hadzihi): untuk kata benda feminin tunggal yang dekat
- هَؤُلَاءِ (haula): untuk kata benda maskulin jamak yang dekat
*
Nama
- فُلَانٌ (fulan): untuk orang yang tidak disebutkan namanya
- ذُو (dzu): untuk kata benda yang memiliki sifat atau ciri tertentu
- صَاحِبُ (sahibu): untuk orang yang memiliki atau menguasai sesuatu
Contoh Penggunaan Isim Maushul
* كِتَابِي جَدِيدٌ. هُوَ مِنْ مَكْتَبَةِ المَدْرَسَةِ. (Buku saya baru. Itu dari perpustakaan sekolah.)
- الْمُدَرِّسَةُ مُجْتَهِدَةٌ. هِيَ تُحِبُّ طُلَّابَهَا. (Gurunya rajin. Dia mencintai murid-muridnya.)
- الْأَطْفَالُ يَلْعَبُونَ فِي الْحَدِيقَةِ. هُمْ سُعَدَاءٌ. (Anak-anak bermain di taman. Mereka senang.)
Jenis-jenis Isim Maushul
Isim maushul dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan bentuk dan penggunaannya dalam bahasa Arab.
Berikut ini adalah jenis-jenis isim maushul:
Isim Maushul Mufrad
Isim maushul mufrad adalah isim maushul yang terdiri dari satu kata, misalnya:
- رجل (rajul): laki-laki
- امرأة (imra’ah): perempuan
- كتاب (kitab): buku
Isim Maushul Marfu’
Isim maushul marfu’ adalah isim maushul yang diakhiri dengan dhammah (tanda harakat fathah di atas huruf terakhir), misalnya:
- الرجل (ar-rajul): laki-laki
- المرأة (al-imra’ah): perempuan
- الكتاب (al-kitab): buku
Isim Maushul Majrur
Isim maushul majrur adalah isim maushul yang diakhiri dengan kasrah (tanda harakat fathah di bawah huruf terakhir), misalnya:
- للرجال (li-r-rijali): untuk laki-laki
- للنساء (li-n-nisa’): untuk perempuan
- للكتب (li-l-kutubi): untuk buku
Isim Maushul Manqush
Isim maushul manqush adalah isim maushul yang huruf terakhirnya dihilangkan, misalnya:
- ذو (dzun): pemilik
- أبو (abun): ayah
- أم (ummun): ibu
Isim Maushul Jamid
Isim maushul jamid adalah isim maushul yang tidak berubah bentuknya, misalnya:
- كل (kull): semua
- بعض (ba’dh): sebagian
- أي (ayyun): siapa pun
Cara Mengidentifikasi Isim Maushul
Mengidentifikasi isim maushul sangatlah penting untuk memahami struktur dan makna kalimat bahasa Arab. Berikut langkah-langkah untuk mengidentifikasinya:
Langkah 1: Cari Kata Hubung
Isim maushul biasanya diawali oleh kata hubung tertentu, seperti الَّذِي (alladzi), الَّتِي (allati), atau الَّذِينَ (alladzina) untuk kata ganti jamak laki-laki, dan الَّلاَتِي (allati) untuk kata ganti jamak perempuan.
Langkah 2: Temukan Kata yang Dirujuk
Setelah menemukan kata hubung, carilah kata yang dirujuk oleh isim maushul. Kata ini biasanya berupa kata benda atau frasa yang telah disebutkan sebelumnya dalam kalimat.
Langkah 3: Perhatikan Bentuk Isim Maushul
Bentuk isim maushul akan menyesuaikan dengan jenis kelamin dan jumlah kata yang dirujuk. Misalnya, untuk kata benda laki-laki tunggal, isim maushulnya adalah الَّذِي (alladzi), sedangkan untuk kata benda perempuan tunggal adalah الَّتِي (allati).
Contoh Kalimat untuk Latihan:
- الرَّجُلُ الَّذِي رَأَيْتُهُ فِي السُّوقِ طَوِيلٌ. (Laki-laki yang kulihat di pasar itu tinggi.)
- الْمَرْأَةُ الَّتِي سَأَلْتُهَا عَنِ الطَّرِيقِ مُهَذَّبَةٌ. (Perempuan yang kutanyai tentang jalan itu sopan.)
- الأَطْفَالُ الَّذِينَ يَلْعَبُونَ فِي الْحَدِيقَةِ صَاخِبُونَ. (Anak-anak yang bermain di taman itu berisik.)
Penggunaan Isim Maushul
Isim maushul umum digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Penggunaannya cukup luas, baik dalam percakapan maupun tulisan.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan isim maushul:
Dalam Konteks Percakapan
- “Saya membeli buku itu. Buku itu sangat bagus.”
- “Saya bertemu dengan teman saya kemarin. Dia datang ke rumah saya.”
Dalam Konteks Tulisan
- “Pemerintah telah mengumumkan kebijakan baru. Kebijakan tersebut akan berlaku mulai bulan depan.”
- “Perusahaan kami sedang mengembangkan produk baru. Produk ini diharapkan akan diluncurkan pada akhir tahun.”
Perbedaan Isim Maushul dengan Istilah Lain
Isim maushul memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan istilah lain dalam bahasa Arab, seperti isim isyarah dan isim kinayah. Berikut penjelasan dan perbandingannya:
Perbandingan dengan Isim Isyarah dan Isim Kinayah
Istilah | Definisi | Perbedaan |
---|---|---|
Isim Maushul | Kata ganti yang merujuk pada sesuatu yang tidak disebutkan secara jelas, tetapi sudah diketahui oleh pembicara dan pendengar. |
|
Isim Isyarah | Kata ganti yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau diketahui oleh pembicara dan pendengar. |
|
Isim Kinayah | Kata atau frasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung atau kiasan. |
|
Contoh Kalimat yang Menggunakan Isim Maushul
Isim maushul dapat digunakan dalam kalimat untuk merujuk pada orang, benda, atau konsep yang sudah disebutkan sebelumnya. Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan isim maushul:
Kalimat 1
- Saya bertemu dengan seorang teman lama kemarin. Dia adalah orang yang sangat baik.
Pada kalimat ini, “dia” adalah isim maushul yang merujuk pada “teman lama” yang telah disebutkan sebelumnya.
Kalimat 2
- Buku yang saya baca sangat menarik. Ceritanya sangat seru.
Pada kalimat ini, “ceritanya” adalah isim maushul yang merujuk pada “buku” yang telah disebutkan sebelumnya.
Kalimat 3
- Saya ingin mengunjungi tempat itu. Pemandangannya pasti indah.
Pada kalimat ini, “pemandangannya” adalah isim maushul yang merujuk pada “tempat” yang telah disebutkan sebelumnya.
Kalimat 4
- Saya sudah mendengar tentang hal itu. Beritanya sangat mengejutkan.
Pada kalimat ini, “beritanya” adalah isim maushul yang merujuk pada “hal itu” yang telah disebutkan sebelumnya.
Kalimat 5
- Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Masalahnya sangat rumit.
Pada kalimat ini, “masalahnya” adalah isim maushul yang merujuk pada “apa” yang telah disebutkan sebelumnya.