Pengertian Tasrif Lughowi Fi’il Amr
Tasrif lughowi fi’il amr adalah perubahan bentuk kata kerja amr (perintah) sesuai dengan subjek yang berbeda.
Contoh tasrif lughowi fi’il amr dari kata kerja “اِكْتُبْ” (tulislah):
- اِكْتُبْ (untuk tunggal laki-laki)
- اِكْتُبِي (untuk tunggal perempuan)
- اِكْتُبَا (untuk dua orang, laki-laki atau perempuan)
- اِكْتُبُوا (untuk tiga orang atau lebih, laki-laki atau perempuan)
Macam-Macam Tasrif Lughowi Fi’il Amr
Tasrif lughowi fi’il amr memiliki beberapa macam bentuk. Setiap bentuk memiliki makna dan penggunaannya masing-masing.
Bentuk Fi’il Amr
- Bentuk Fi’il Amr untuk Satu Orang
Digunakan untuk memerintah satu orang tertentu, ditandai dengan akhiran huruf ر.
- Bentuk Fi’il Amr untuk Dua Orang
Digunakan untuk memerintah dua orang tertentu, ditandai dengan akhiran huruf ا.
- Bentuk Fi’il Amr untuk Tiga Orang atau Lebih
Digunakan untuk memerintah tiga orang atau lebih, ditandai dengan akhiran huruf و.
- Bentuk Fi’il Amr yang Tidak Menentukan Jumlah Orang
Digunakan untuk memerintah orang banyak atau tidak terbatas, ditandai dengan akhiran huruf ن.
Bentuk Fi’il Amr yang Bertambah Huruf ما
- Bentuk Fi’il Amr yang Ditambah ما Nafi
Digunakan untuk melarang atau mencegah suatu perbuatan, ditandai dengan penambahan huruf ما di awal fi’il amr.
- Bentuk Fi’il Amr yang Ditambah ما Interogatif
Digunakan untuk menanyakan atau meminta penjelasan tentang suatu perbuatan, ditandai dengan penambahan huruf ما di awal fi’il amr.
Cara Menasrif Fi’il Amr
Menasrif fi’il amr adalah proses mengubah bentuk kata kerja amr (perintah) sesuai dengan subjek yang dituju. Terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti untuk menasrif fi’il amr.
Langkah-Langkah Menasrif Fi’il Amr
- Tentukan Subjek: Tentukan subjek yang dituju, apakah orang pertama (tunggal/jamak), kedua (tunggal/jamak), atau ketiga (tunggal/jamak).
- Hapus Huruf ع Akhir: Hapus huruf ع di akhir kata kerja amr.
- Tambahkan Akhiran Sesuai Subjek: Tambahkan akhiran yang sesuai dengan subjek yang dituju, seperti:
- Tidak ada akhiran untuk orang pertama tunggal (aku)
- ت untuk orang kedua tunggal (kamu)
- ا untuk orang ketiga tunggal (dia)
- نا untuk orang pertama jamak (kami)
- تا untuk orang kedua jamak (kalian)
- وا untuk orang ketiga jamak (mereka)
- Jika Subjek Perempuan: Jika subjek adalah perempuan, tambahkan ت di akhir akhiran.
Contoh Penerapan
Misalnya, kita ingin menasrif fi’il amr اكتب (tulis) untuk subjek orang pertama tunggal (aku). Berikut langkah-langkahnya:
- Hapus huruf ع di akhir: اكتب
- Tambahkan akhiran untuk orang pertama tunggal (tidak ada akhiran): اكتب
Maka, bentuk fi’il amr اكتب untuk subjek orang pertama tunggal adalah اكتب (tulislah).
Penggunaan Fi’il Amr
Fi’il amr atau bentuk perintah dalam bahasa Arab merupakan salah satu jenis fi’il yang digunakan untuk menyatakan perintah atau ajakan.
Fi’il amr biasanya digunakan untuk:
- Memberikan perintah atau instruksi.
- Mengajak atau menyarankan suatu tindakan.
- Melarang atau melarang suatu tindakan.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan fi’il amr dalam kalimat:
- أُكْتُبْ الرِّسَالَةَ = Tulislah surat itu.
- إِذْهَبْ إِلَى الْمَتْجَرِ = Pergilah ke toko.
- لاَ تَكْذِبْ = Jangan berbohong.
Contoh Penggunaan Fi’il Amr
Fi’il amr merupakan salah satu bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyatakan perintah atau ajakan. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan fi’il amr dalam berbagai konteks:
Dalam Perintah
- Fi’il Amr: اِقْرَأْ (iqra’)
- Makna: Bacalah
- Contoh Kalimat: اِقْرَأْ الْقُرْآنَ (iqra’ al-qur’an) = Bacalah Al-Qur’an
Dalam Ajakan
- Fi’il Amr: هَلُمَّ (halumma)
- Makna: Marilah
- Contoh Kalimat: هَلُمَّ إِلَيَّ (halumma ilayya) = Marilah kepadaku
Dalam Larangan
- Fi’il Amr: لاَ تَشْرَبْ (la tasyrab)
- Makna: Janganlah kamu minum
- Contoh Kalimat: لاَ تَشْرَبْ الْخَمْرَ (la tasyrab al-khamra) = Janganlah kamu minum khamr
Dalam Harapan
- Fi’il Amr: يَرْحَمْكَ اللهُ (yarhamukallah)
- Makna: Semoga Allah merahmatimu
- Contoh Kalimat: يَرْحَمْكَ اللهُ عَلَى مَا فَعَلْتَ (yarhamukallah ‘ala ma fa’alta) = Semoga Allah merahmatimu atas apa yang telah kamu lakukan
Perbedaan Fi’il Amr dan Fi’il Madhi
Fi’il amr dan fi’il madhi adalah dua bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang berbeda dalam hal fungsi dan penggunaannya.
Perbedaan Utama
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara fi’il amr dan fi’il madhi:
- Fungsi: Fi’il amr digunakan untuk menyatakan perintah atau permintaan, sedangkan fi’il madhi digunakan untuk menyatakan kejadian di masa lampau.
- Bentuk: Fi’il amr biasanya ditandai dengan huruf ‘fa’ di awal, sedangkan fi’il madhi ditandai dengan huruf ‘ta’ atau ‘ya’ di awal.
- Waktu: Fi’il amr tidak menyatakan waktu tertentu, sedangkan fi’il madhi selalu menyatakan kejadian di masa lampau.
- Subjek: Fi’il amr tidak memerlukan subjek yang dinyatakan, sedangkan fi’il madhi harus memiliki subjek yang dinyatakan atau tersirat.
Penutup
Setelah memahami tasrif lughowi fi’il amr, berikut adalah ringkasan poin-poin penting:
Dalam kehidupan sehari-hari, fi’il amr sering digunakan dalam berbagai situasi. Berikut adalah beberapa contohnya: