Fi’il Amr: Perintah dan Larangan dalam Al-Qur’an

mentor

Pengertian Fi’il Amr

https://www.khoiri.com/2021/03/contoh-kalimat-fiil-amr-di-dalam-al-quran.html terbaru

Fi’il amr adalah bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyatakan perintah atau permintaan. Bentuk ini banyak ditemukan dalam Al-Qur’an, kitab suci umat Islam.

Fi’il amr biasanya ditandai dengan awalan huruf “fa” (ف). Namun, dalam beberapa kasus, awalan ini bisa dihilangkan, seperti pada kata “shalli” (صَلِّ) yang berarti “shalatlah”.

Contoh Kalimat Fi’il Amr dalam Al-Qur’an

  • وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ (QS. Al-Baqarah: 43)
    – “Dan dirikanlah shalat”
  • وَاتَّقُوا اللَّهَ (QS. Ali Imran: 102)
    – “Dan bertakwalah kepada Allah”
  • وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا (QS. Al-Ahzab: 41)
    – “Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya”

Macam-Macam Fi’il Amr

Fi’il amr dalam bahasa Arab dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam berdasarkan wazannya, yaitu pola pembentukan kata kerjanya.

Wazan Fa’ala

  • Contoh: اُكْتُبْ (tulislah)
  • Memiliki tiga huruf asli (huruf yang tidak dapat dihilangkan) dan satu huruf tambahan (ta’ marbutah)
  • Biasanya digunakan untuk perintah tunggal kepada orang kedua tunggal (laki-laki)

Wazan Fa’ili

  • Contoh: اِكْرِمْ (muliakanlah)
  • Memiliki empat huruf asli dan satu huruf tambahan (ya’ sukun)
  • Biasanya digunakan untuk perintah tunggal kepada orang kedua tunggal (perempuan)

Wazan Af’ala

  • Contoh: اِفْعَلْ (lakukanlah)
  • Memiliki empat huruf asli dan tidak memiliki huruf tambahan
  • Biasanya digunakan untuk perintah tunggal kepada orang kedua jamak (laki-laki dan perempuan)
Baca Juga :  **

Wazan Af’ili

  • Contoh: اِفْعِلْ (lakukanlah)
  • Memiliki empat huruf asli dan satu huruf tambahan (ya’ sukun)
  • Biasanya digunakan untuk perintah tunggal kepada orang kedua tunggal (laki-laki) yang bermakna perintah yang sangat kuat atau penekanan

Fungsi Fi’il Amr

https://www.khoiri.com/2021/03/contoh-kalimat-fiil-amr-di-dalam-al-quran.html

Fi’il amr merupakan bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang berfungsi untuk memerintah, melarang, atau memohon. Penggunaan fi’il amr sangat umum dalam percakapan sehari-hari, baik dalam konteks formal maupun informal.

Penggunaan Fi’il Amr

  • Memerintah: Digunakan untuk memerintah atau meminta seseorang melakukan sesuatu. Contoh: اِذْهَبْ (idzhab) yang artinya “pergi”.
  • Melarang: Digunakan untuk melarang atau mencegah seseorang melakukan sesuatu. Contoh: لاَ تَفْعَلْ (laa taf’al) yang artinya “jangan lakukan”.
  • Memoho: Digunakan untuk memohon atau meminta sesuatu kepada seseorang. Contoh: أَعِنِّي (a’inni) yang artinya “tolong saya”.

Cara Menggunakan Fi’il Amr

Fi’il amr atau kata kerja perintah dalam bahasa Arab digunakan untuk memberikan perintah atau larangan. Berikut adalah cara menggunakan fi’il amr dalam kalimat:

Penempatan Fi’il Amr

Fi’il amr diletakkan di awal kalimat, setelah huruf perintah (huruf hijaiyah yang digunakan untuk menunjukkan perintah, seperti اِفْعَلْ untuk perintah laki-laki tunggal atau افْعَلَا untuk perintah perempuan tunggal).

Kata Ganti yang Menyertai Fi’il Amr

Fi’il amr tidak memerlukan kata ganti karena kata ganti sudah tersirat dalam bentuk fi’il amr itu sendiri. Misalnya, fi’il amr اِكْتُبْ (tulislah) menunjukkan perintah kepada laki-laki tunggal, sedangkan fi’il amr اِكْتُبِي (tulislah) menunjukkan perintah kepada perempuan tunggal.

Contoh Kalimat yang Menggunakan Fi’il Amr

  • اِذْهَبْ (Pergilah!)
  • اِقْرَأْ (Bacalah!)
  • اِكْتُبْ (Tulislah!)
  • اُخْرُجْ (Keluarlah!)
  • لاَ تَأْكُلْ (Jangan makan!)

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Fi’il Amr

https://www.khoiri.com/2021/03/contoh-kalimat-fiil-amr-di-dalam-al-quran.html

Kesalahan dalam penggunaan fi’il amr dapat berujung pada penyampaian pesan yang tidak tepat atau bahkan menyinggung. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

Baca Juga :  ** Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Kesalahan Penggunaan Subjek

Kesalahan ini terjadi ketika subjek yang dimaksud tidak jelas atau tidak sesuai dengan konteks. Pastikan subjek yang digunakan jelas dan sesuai dengan maksud perintah.

Kesalahan Penempatan Objek

Objek yang seharusnya menjadi fokus perintah terkadang ditempatkan pada posisi yang salah. Perhatikan urutan yang benar, yaitu subjek, fi’il amr, dan objek.

Kesalahan Penambahan Huruf Tafsir

Penambahan huruf tafsir (وَ) pada awal fi’il amr dapat mengubah makna perintah menjadi anjuran, bukan kewajiban. Hindari penambahan huruf tafsir kecuali jika memang dimaksudkan sebagai anjuran.

Kesalahan Penggunaan Kata Ganti

Kesalahan ini terjadi ketika kata ganti yang digunakan tidak tepat atau tidak sesuai dengan subjek perintah. Pastikan kata ganti yang digunakan merujuk pada subjek yang benar.

Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca yang tidak tepat dapat mengubah makna perintah. Gunakan tanda baca dengan benar, seperti tanda titik untuk mengakhiri perintah dan tanda koma untuk memisahkan objek.

Artikel Terkait

Bagikan:

mentor

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags