Pengertian Ism Tasniyah
Dalam tata bahasa Arab, ism tasniyah adalah sebuah bentuk kata yang digunakan untuk menyatakan bilangan dua. Ism tasniyah dapat berupa kata benda, kata sifat, atau kata kerja.
Contoh penggunaan ism tasniyah dalam kalimat bahasa Arab:
ذَهَبَ الطَّالِبَانِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ.
Kedua siswa itu pergi ke sekolah.
Bentuk dan Macam Ism Tasniyah
Ism tasniyah memiliki beberapa bentuk dan macam yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya:
Bentuk Ism Tasniyah
- Muthanna Salamah: Ism tasniyah yang memiliki akhiran “-ani” atau “-aini”. Contoh: كتابان (kitābani, “dua buku”), امرأتان (imra-atani, “dua perempuan”).
- Muthanna Murrakkab: Ism tasniyah yang terdiri dari dua kata yang dihubungkan oleh huruf “wa”. Contoh: رجل وامرأة (rajulun wa-imra-ah, “laki-laki dan perempuan”).
- Muthanna Lafzhi: Ism tasniyah yang menggunakan kata “itsnān” atau “mathnā”. Contoh: اثنان رجل (itsnāni rajulin, “dua orang laki-laki”), مثنى امرأة (mathnā imra-atin, “dua orang perempuan”).
Macam Ism Tasniyah Berdasarkan Struktur
- Ism Tasniyah Hakiki: Ism tasniyah yang menunjukkan dua benda yang memiliki sifat sama. Contoh: رجلان (rajulāni, “dua orang laki-laki”).
- Ism Tasniyah Majazi: Ism tasniyah yang menunjukkan dua benda yang berbeda sifat tetapi memiliki hubungan tertentu. Contoh: يدان (yadāni, “dua tangan”).
- Ism Tasniyah Ta’jili: Ism tasniyah yang digunakan untuk menunjukkan satu benda yang memiliki dua sisi atau bagian. Contoh: عینان (a’ināni, “dua mata”).
Cara Membentuk Ism Tasniyah
Ism tasniyah merupakan bentuk kata benda dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyatakan dua. Pembentukan ism tasniyah mengikuti aturan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Langkah-langkah Membentuk Ism Tasniyah
- Tambahkan akhiran “ان” (an) untuk kata benda yang berakhiran huruf alif.
- Tambahkan akhiran “ين” (ayn) untuk kata benda yang berakhiran huruf berharakat fathah atau dhammah.
- Tambahkan akhiran “ون” (un) untuk kata benda yang berakhiran huruf berharakat kasrah.
Aturan Umum Pembentukan Ism Tasniyah
إِنَّ التَّثْنِيَةَ فِي الْعَرَبِيَّةِ تُصَاغُ بِإِلْحَاقِ نُونٍ إِذَا كَانَ الْآخِرُ مَجْرُوراً بِالْكَسْرَةِ وَيَاءٍ إِذَا كَانَ الْآخِرُ مَفْتُوحًا أَوْ مَضْمُومًا وَأَلِفٍ نَاصِبَةٍ إِذَا كَانَ الْآخِرُ مَنْصُوبًا بِالْفَتْحَةِ.
Berikut contoh pembentukan ism tasniyah dari berbagai jenis kata:
- كتاب (kitab) → كتابان (kitaban)
- طالب (thalib) → طالبان (thalibayn)
- معلم (mu’allim) → معلمان (mu’allimayn)
- مدرسة (madrasah) → مدرستان (madrasatayn)
- طالب (thalib) → طالبون (thalibun)
Penggunaan Ism Tasniyah
Ism tasniyah digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada dua benda atau hal yang sejenis. Penggunaannya cukup umum dan memiliki aturan tata bahasa yang spesifik.
Contoh Penggunaan Ism Tasniyah
Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan ism tasniyah dengan tepat:
- جاء الطالبان إلى المدرسة (Dua orang siswa datang ke sekolah).
- اشتريت كتابين جديدين (Saya membeli dua buku baru).
- رأيت سيارتين حمراوين (Saya melihat dua mobil berwarna merah).
Perbedaan dengan Bentuk Jamak Lainnya
Ism tasniyah berbeda dengan bentuk jamak lainnya dalam bahasa Arab, yaitu isim jamak taksir dan isim jamak muannats salim. Perbedaan utamanya terletak pada jumlah benda atau hal yang dirujuk: