Pengertian Amil Nawashib
Dalam ilmu nahwu bahasa Arab, amil nawashib adalah kata yang berfungsi sebagai penguat (nashab) pada objeknya. Kata tersebut dapat berupa kata kerja, kata benda, atau huruf jar. Contoh kata kerja yang berfungsi sebagai amil nawashib adalah kata “ضرب” (memukul) dalam ayat berikut:
ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا
Zayd memukul Amr.
Dalam ayat tersebut, kata “ضَرَبَ” (memukul) berfungsi sebagai amil nawashib yang menashab objeknya, yaitu “عَمْرًا” (Amr).
Ciri-ciri Amil Nawashib
Amil nawashib adalah individu atau kelompok yang mengklaim sebagai amil zakat, namun sebenarnya mereka menyelewengkan dana zakat untuk kepentingan pribadi. Ciri-ciri mereka dapat diamati dari sifat, perilaku, dan motifnya.
Sifat
- Licik dan penuh tipu daya
- Serakah dan materialistis
- Tidak memiliki rasa malu atau takut akan Tuhan
Perilaku
- Menyamar sebagai amil zakat resmi
- Menggunakan nama dan logo organisasi amal yang sah
- Menghubungi calon pemberi zakat secara agresif
- Menjanjikan imbalan atau manfaat bagi pemberi zakat
Motif
- Keuntungan finansial
- Pengaruh dan kekuasaan
- Mencari pengakuan dan pujian
Akibat Menjadi Amil Nawashib
Menjadi amil nawashib dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif bagi individu dan masyarakat. Dampak buruk ini harus dipahami dengan baik untuk mencegah penyebaran pemikiran dan tindakan yang salah.
Berikut adalah beberapa akibat dari menjadi amil nawashib:
Dampak bagi Individu
- Kehilangan Iman: Amil nawashib cenderung mengabaikan ajaran Islam yang sebenarnya, sehingga dapat menyebabkan hilangnya iman dan keyakinan.
- Gangguan Mental: Pemikiran menyimpang yang dianut amil nawashib dapat menimbulkan gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi.
- Rusaknya Hubungan Sosial: Amil nawashib seringkali dijauhi oleh masyarakat karena pandangan mereka yang kontroversial, sehingga dapat merusak hubungan sosial.
Dampak bagi Masyarakat
- Perpecahan Umat: Amil nawashib dapat memecah belah umat Islam dengan menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
- Menimbulkan Konflik: Pemikiran dan tindakan amil nawashib dapat memicu konflik dan perpecahan di dalam masyarakat.
- Merusak Keharmonisan: Ajaran amil nawashib yang menyimpang dapat merusak keharmonisan dan stabilitas masyarakat.
Cara Menghindari Menjadi Amil Nawashib
Menjadi seorang amil nawashib adalah sebuah kesalahan yang harus dihindari oleh setiap Muslim. Sikap ini dapat membawa konsekuensi yang negatif baik di dunia maupun di akhirat. Untuk mencegahnya, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Kenali Ciri-ciri Amil Nawashib
Langkah pertama untuk menghindari menjadi amil nawashib adalah dengan mengenali ciri-cirinya. Amil nawashib biasanya memiliki karakteristik seperti:
- Suka mengumbar keburukan orang lain
- Menyebarkan fitnah dan gosip
- Tidak dapat menjaga rahasia
- Mencari-cari kesalahan orang lain
- Mencela dan mengolok-olok orang lain
Tingkatkan Keimanan
Keimanan yang kuat merupakan benteng terbaik untuk mencegah seseorang menjadi amil nawashib. Ketika iman seseorang kuat, ia akan lebih mudah mengendalikan lisannya dan tidak akan tergoda untuk melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
Hindari Lingkungan yang Buruk
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Jika seseorang sering bergaul dengan orang-orang yang suka mengumbar keburukan orang lain, maka ia juga akan terpengaruh dan menjadi amil nawashib.
Perbanyak Zikir dan Doa
Zikir dan doa dapat membantu seseorang untuk menenangkan hati dan pikirannya. Ketika hati dan pikiran tenang, maka ia akan lebih mudah untuk mengendalikan lisannya.
Bersikap Sabar dan Memaafkan
Kesabaran dan pemaafan merupakan dua sikap yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap Muslim. Dengan bersikap sabar, seseorang akan lebih mudah untuk menahan diri dari mengumbar keburukan orang lain. Sementara itu, dengan bersikap pemaaf, seseorang akan lebih mudah untuk melupakan kesalahan orang lain dan tidak menyimpan dendam.
Penutup
Pemahaman tentang amil nawashib sangat penting untuk menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dengan menyadari bahaya dan konsekuensi negatif dari perilaku ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
Berikut beberapa poin penting untuk diingat: